Apa yang menariknya belajar tentang peradapan
terutama kuno? Belajar tentang peradapan kuno adalah membawa kita pada
masa jaman sejarah 6000 hingga 7000 tahun yang lalu. Masa dimana pada
era yang sangat lampau tetapi manusia sudah banyak menciptakan sesuatu
yang menjadi dasar bagi kehidupan manusia di era selanjutnya hingga
sekarang.
Berkaca dari peradapan Mesopotamia
kuno, diseri tulisan sebelumnya dimana di era 5512 tahun yang lalu
mereka Bangsa Sumeria sudah menemukan roda, panah, sistem tulisan dan
bahasa. Lalu Bangsa Babilonia, dengan raja Hammurabi telah meletakkan
dasar-dasar hukum dengan Codex of Hammurabi serta banyak peninggalan
lainnya dari peradapan Mesopotamia Kuno.
Lalu saatnya sekarang kita belajar
dari peradapan Mesir Kuno, Peradapan Mesir Kuno berkembang dari abad
3100-1070 SM, terletak di sebelah utara timur benua Afrika, berada di
sepanjang aliran Sungai Nil yang mengalir hingga ke laut Meditterania
dengan DAS sepanjang 1545 KM membentang dari wilayah Sudan hingga Mesir.
Daerah aliran sungai (DAS) sungai
Nil merupakan daerah yang subur dengan humus yang begitu kaya sehingga
bagi masyakarat Mesir kuno banjir merupakan hadiah dari dewa, karena
pasca banjir masyarakat Mesir kuno mulai menanam dan mengembangkan
pertanian terutama gandum, serta sayur-sayuran.
Sungai Nil dan Peradapan Mesir Kuno
Sungai Nil memegang peranan penting bagi masyarakat mesir kuno, sehingga Sungai Nil merupakan “the gift of the Nile“. Karena,
- Secara geografis peradapan Mesir kuno terletak di daerah gurun, jarang turun hujan dan berhawa panas sehingga ketergantungan akan Sungai Nil sangat besar sebagai penyedia air untuk konsumsi dan irigasi.
- Sungai Nil sebagai sarana transportasi untuk kegiatan perekonomian, dagang dan interaksi masyarakat.
- DAS Sungai Nil merupakan daerah pertanian yang subur.
Naik dan turunnya Peradapan Mesir Kuno
Awal peradapan Mesir kuno, terbagi menjadi 2 yaitu Mesir bagian atas (Upper Egypt) di wilayah selatan yang dipimpin oleh Firaun yang memakai mahkota putih (the white crown) serta lower Egypt di wilayah utara didaerah yang paling subur dari wilayah Mesir kuno dipimpin oleh Firaun (the pharaoh) yang memakai mahkota merah (the red crown) dan selanjutnya pada abad 3200 BC, peradapan Mesir Kuno bersatu dengan Firaun (The pharaoh) Narmer atau Menes dan beribu kota di Memphis, yang berarti “Balance of the Two Lands.”
Firaun merupakan penguasa tertinggi pada masyarakat
Mesir kuno, kebanyakan firaun adalah laki-laki kecuali Ratu Nefertiti
and Cleopatra yang merupakan firaun perempuan.
Firaun adalah penguasa terkuat, tertinggi dikenal sebagai ‘Lord of the Two Lands‘ and ‘High Priest of Every Temple’ sekaligus dianggap sebagai manusia setengah dewa.
Beberapa Firaun yang terkenal yaitu:
Akhenaton – adalah Firaun yang memimpin Mesir kuno
pada tahun 1350-1334 BC, merupakan suami dari Ratu Nefertiti yang
terkenal akan kecantikannya. Akhenaton adalah Firaun yang memerintahkan
untuk menetapkan 1 dewa yaitu Aton, Dewa Matahari sebagai pencipta alam
semesta. Akhenaton juga dikenal dengan sebutan Amenhotep yang berarti
memuja dewa matahari. Salah satu gebrakan dia adalah memindahkan ibukota
dari Thebes to Akhenaton, sebuah kota baru bentukannya, sebagai bentuk
perayaan untuk mengubah polyteisme dalam sejarah nenek moyang mereka
sebelumnya. Selain itu dia juga mempengaruhi para seniman Mesir kuno
kala itu agar membuat karya berupa patung dan gambar yang lebih
realistis. Setelah kematian Akhenaton Firaun selanjutnya adalah putranya
yang bernama Tutankhamen yang kemudian memindahkan kembali ibukota ke
Thebes dan mengembalikan agama masyarakat Mesir kuno ke polytheistic.
Tutankhamen – adalah putra Akhenaton. Dia menjadi
Firaun ketika berumur 9 tahun. Tutankhamen menikah dengan Ankhsenoomun.
Dan dia meninggal di usia 18 tahun, konon karena dibunuh oleh pamannya
sendiri. Tutankhamen sangat terkenal karena penemuan mumminya. Dimana
dalam penemuan Mummi Tutankhamen ditemukan topengnya yang terbuat dari
emas. Ditemukan pada tahun 1922 oleh British archaeologists Howard Carter dan Lord Caernarvon.
Cleopatra VII – dia menjadi
ratu Mesir Kuno pada usia 17, meninggal pada usia 39 tahun dikenal
sebagai Firaun terakhir. Dia adalah firaun terakhir dari Dinasti
Ptolemy. Cleopatra terkenal dengan kecantikannya yang begitu menggoda
sehingga sejarah mencatat dia sebagai kekasih dari Julius Caesar dan
Mark Antony, Pemimpin romawi kuno. Hal itu terjadi sebagai upaya
untuk membendung ekspansi kekaisaran Romawi. Hubungan Cleopatra dengan
Julius Caesar dan Mark Antony lebih diwarnai oleh pertimbangan politis
strategis dari hubungan percintaan biasa. Cleopatra meninggal karena
bunuh diri dengan menggigitkan ular berbisa pada tubuhnya. Dia
memilih mati bunuh diri daripada menyaksikan kehancuran peradapan Mesir
kuno. Selanjutnya kematiannya menandai era berakhirnya peradapan mesir
Kuno.
Beberapa Peninggalan Penting Peradapan Mesir Kuno
Peradapan Mesir kuno yang
berlangsung selama kurang lebih 2500 tahun telah meninggalkan banyak
peninggalan serta memberikan inspirasi bagi penemuan-penemuan berikutnya
yaitu mulai konsep geometri dengan teknik pembangunan monumen seperti
piramida, kuil, dan obelisk, pengetahuan matematika berupa
prinsip-prinsip yang mendasari teorema Pythagoras. Mereka juga
dapat memperkirakan luas lingkaran dengan mengurangi satu per sembilan
diameternya dan memangkatkan hasilnya. Teknik pengobatan dan kimia yang
jelas terlihat dari konsep pembuatan mummi (Mummifikasi). sistem
irigasi dan agrikultur yang dikembangkan di sepanjang DAS Nil serta
pembuatan waduk untuk mensuplai air. Teknologi tembikar glasir bening
dan kaca. Seni dan arsitektur berupa Piramida-piramida yang luar biasa
megah. Selanjutnya sastra Mesir Kuno yang ditulis dengan tulisan
hieroglif, dipahatkan di daun papyrus. Bangsa Mesir kuno telah tahu
bagaimana merakit papan kayu menjadi lambung kapal sejak tahun 3000 SM,
berupa pembuatan kapal sebagai sarana transportasi. Sistem astronomi dan jam matahari juga diketemukan oleh bangsa Mesir kuno. Dan peradapan Mesir telah meninggalkan warisan yang abadi.
Tulisan Hieroglyph
Tulisan ini mulai diterapkan oleh orang mesir
kurang lebih 5000 tahun yang lalu. Orang Mesir tidak menulis huruf hidup
(vocal) dan tidak menggunakan tanda baca apapun.
Tulisan hieroglif Mesir berupa gambar yang
digunakan untuk mewakili objek yang berbeda, tindakan, suara atau ide.
terdapat lebih dari 700 hieroglif. Beberapa gambar berdiri untuk semua kata.
Hieroglif berasal dari Yunani,
yaitu Hieros arti suci, glyphe berarti tulisan sehingga bermakna sebagai
tulisan suci. Tulisan tersebut terkuak maknanya ketika ditemukan
pahatan Hieroglif pada Batu Rosetta. Pada tahun 1799, seorang tentara
menggali sebuah benteng di Rosetta Mesir, menemukan sebuah batu hitam
besar dengan tiga jenis tulisan. Penulisan adalah pesan tentang
Ptolemeus V, yang memerintah Mesir pada saat itu. Karena pesan itu
ditulis pada waktu ketika orang-orang Yunani memerintah Mesir, salah
satu dari tiga bahasa adalah Yunani. Dua lainnya adalah demotik dan
hieroglif.
Setelah itu orang menyadari bahwa
terdapat tiga bahasa pada “Batu Rosetta” mengatakan hal yang sama. Dan
meskipun orang bisa membaca Bahasa Yunani, mereka tidak bisa menemukan
cara untuk menyesuaikan kata Yunani dengan kata-kata hieroglif. Selama
bertahun-tahun tidak ada yang mampu memahami bagaimana pesan hieroglif
berhubungan dengan yang Yunani. Akhirnya, tahun 1822, seorang
Egyptologist Prancis bernama Jean François Champollion menemukan cara
untuk menulis hieroglif menguraikan. Dia menyadari bahwa hieroglif yang
dieja “Ptolemy” yang tertutup dalam cartouche, sehingga ia mampu
menandinginya sampai dengan ejaan Yunani. Penemuan ini memungkinkan dia
untuk menyamakan hieroglif terbiasa dengan kata Yunani sehingga bisa
digunakan untuk menerjemahkan seluruh pesan.
Bagaimana cara untuk membaca
hieroglif? Kita perlu melihat secara lebih dekat hieroglif untuk mencari
tahu. Sebagai contoh, jika sebuah tulisan rahasia binatang menghadapi
kanan, baca dari kanan ke kiri. Jika menghadap ke kiri, baca dari kiri
ke kanan (cara yang sama yang kita lakukan). Hieroglif ditulis pada
buluh daun papirus, yang merupakan tanaman rawa, dikeringkan dahulu lalu
digunakan untuk menulis.
Tulisan Mesir dilakukan dengan pena
dan tinta di atas kertas halus (papirus). Mesir “pena” yang tipis,
buluh tajam, yang mereka akan mencelupkan dalam tinta untuk menulis. Tinta
dan cat berasal dari tanaman yang mereka dihancurkan dan dicampur
dengan air. Orang Mesir juga mengukir hieroglif ke batu dan dicat di
dinding makam Piramids.Sehingga dalam hal ini selain menemukan sistem
tulisan, orang Mesir kuno juga menemukan tinta. Yang selanjutnya
dikembangkan hingga saat ini.
Piramida Mesir Kuno
Salah satu peninggalan besar dar sejarah peradapan
Mesir kuno adalah Piramida, sebagai symbol dari seni arsitektur kuno
serta perkembangan matematika di era Mesir Kuno.
Piramida adalah makam batu
raja-raja Mesir - para Firaun dan salah satu misteri terbesar di dunia
sejarah. Mereka telah berdiri selama ribuan tahun, penuh dengan rahasia
tersembunyi banyak: petunjuk tentang apa kehidupan (dan kematian) dalam
masyarakat Mesir Kuno.
Mengapa bangsa Mesir Kuno membangun
piramida? Orang Mesir percaya bahwa jika tubuh firaun dijadikan mumi
setelah kematian Firaun maka dipercaya akan hidup selamanya karena
mayatnya tidak rusak. Makam dirancang untuk melindungi tubuh Firaun yang telah dimakamkan dan barang-barang pribadinya.
Di mana mereka dibangun?Sebagian besar piramida dapat ditemukan di sisi barat Sungai Nil, yang merupakan gurun kering. Dan Bagaimana gurun kering bisa membantu? Panas gurun kering dapat menjaga tubuh Firaun dan barang-barangnya dari pembusukan.
Mengapa mereka membangun piramida
di sebelah Sungai Nil? Alasan mereka membangun piramida di sebelah
Sungai Nil begitu akan memudahkan untuk mendapatkan batu blok untuk
piramida. Batu-batu bisa dibeli lebih dekat ke lokasi bangunan piramida
dan diangkut dengan perahu.
Piramida yang paling terkenal dan terbesar adalah Piramida Agung Giza, dibangun untuk Khuf Firaun. Hal ini lebih dari 140 meter dan memakan waktu 20 tahun untuk membangun. Sphinx berdiri di depan semua piramida di Giza. Ia memiliki tubuh singa dan kepala firaun, dipercaya sebagai penjaga piramida.
Piramida banyak membantu untuk
mempelajari tentang kehidupan era Mesir Kuno karena orang Mesir Kuno
menguburkan barang-barang mereka dan dinding pada makam dicat dengan
adegan dari kehidupan orang mati. Dengan memeriksa benda-benda (artefak)
dan lukisan di dalam kuburan, para ilmuwan mampu memahami lebih banyak
tentang kehidupan di Mesir Kuno. Orang Mesir kuno percaya bahwa ketika
mereka meninggal, mereka akan membuat perjalanan ke dunia lain di mana
mereka akan menjalani hidup baru. Mereka akan membutuhkan semua
hal yang mereka telah digunakan ketika mereka masih hidup, sehingga
keluarga mereka akan menempatkan hal-hal di kuburan mereka. Orang Mesir
kuno harus membayar sejumlah uang untuk diawetkan mayatnya menjadi mumi
sehingga kebanyakan hanya golongan orang kaya saja yang mampu memumikan
mayat mereka. Orang Mesir yang miskin dikuburkan di pasir.
Mumifikasi
Merupakan sebuah metode pengawetan mayat,
dikembangkan oleh orang Mesir kuno. Mumifikasi adalah suatu proses rumit
dan panjang, yang berlangsung selama 70 hari.
Apa mumi? Sebuah mumi adalah tubuh seseorang (atau
binatang) yang telah diawetkan setelah kematian. Proses tersebut
membutuhkan biaya yang mahal sehingga hanya orang kaya yang mampu
membayar. Orang Mesir percaya adanya kehidupan setelah kematian. Mereka
percaya bahwa mereka harus menjaga tubuh mereka sehingga mereka bisa
menggunakannya di akhirat.
Proses pembuatan Mumi;
Butuh waktu yang sangat lama, dari awal sampai
akhir, butuh waktu sekitar 70 hari untuk membalsem tubuh. Terdapat
Pendeta yang bertugas untuk memimpin mumifikasi dan akan memakai topeng
dari serigala mewakili dewa Anubis.
1. Tubuh dicuci dan dimurnikan.
2. Organ tubuh seperti otak, dan bagian dalam diambil dan dbuang. Hanya hati dan jantung disisakan.
3. Tubuh dikeringkan dengan menutup dengan zat yang disebut natron *. Zat ini menyerap semua kelembaban dari tubuh.
4. Setelah 40 - 50 hari tubuh diisi dengan linen atau serbuk gergaji.
5. Tubuh terbungkus helai kain linen dan tertutup selembar disebut kain kafan.
7. Tubuh ditempatkan dalam peti mati batu yang disebut sarkofagus.
Setelah itu Mumi siap untuk perjalanannya menuju akhirat.
Apakah natron? Natron adalah garam alami, yang
terdiri dari natrium karbonat dan natrium bikarbonat dengan jejak
natrium klorida dan natrium sulfat. Itu digunakan oleh orang Mesir kuno
untuk mengeringkan badan.
Mengapa mereka tidak mengambil jantung dalam tubuh? Orang Mesir berpikir hati adalah pusat kecerdasan dan emosi. Anubis adalah dewa mumifikasi. Dia memiliki tubuh manusia dan kepala seekor serigala. Tugasnya adalah untuk mempersiapkan tubuh orang mati yang akan diterima oleh Osiris.
Sistem Pertanian dan Domestikasi (Peternakan)
DAS sungai Nil yang subur membuat bangsa Mesir
mampu mengembangkan sistem pertanian dan mencukupi kebutuhan makanan.
Pertanian di Mesir sangat bergantung kepada siklus sungai Nil. Bangsa
Mesir kuno mengenal tiga musim: Akhet (banjir), Peret (tanam), dan Shemu
(panen). Pasca Musim banjir pada era Mesir Kuno, meninggalkan humus
yang kaya mineral dimana merupakan waktu yang tepat untuk bercocok
tanam. Setelah banjir surut, adalah saat yang tepat untuk musim tanam.
Petani membajak dan menanam bibit di ladang. Irigasi dibuat dengan parit
dan kanal. Curah hujan yang turun di Mesir sangat sedikit, sehingga
petani sangat bergantung dengan sungai Nil dalam pengairan tanaman. Para
petani sudah menggunakan sabit untuk memanen.
Bangsa Mesir menanam gandum sebagai bahan roti. Papirus ditanam untuk pembuatan kertas. Sayur-sayuran
dan buah-buahan dikembangkan di petak-petak perkebunan, dekat dengan
permukiman, dan berada di permukaan tinggi. Sayur-sayuran yang ditanam
meliputi bawang merah, bawang putih, melon, kacang, selada, dan
tanaman-tanaman lain. Anggur juga ditanam untuk diolah menjadi wine.
Seperti yang sering ditemukan dalam Hieroglif
tedapat kepercayaan pada bangsa mesir kuno perlunya kesembangan dalam
hubungan manusia dengan hewan. Sapi adalah hewan ternak yang paling
penting. Selain sapi, bangsa Mesir Kuno menyimpan domba, kambing, dan
babi. Unggas seperti bebek, angsa, dan merpati ditangkap dengan jaring
dan dibesarkan di peternakan. Sementara itu, di sungai Nil terdapat
sumber daya ikan. Dan peternakan Lebah juga sudah berkembang di era itu.
Keledai dan lembu digunakan sebagai hewan pekerja.
Hewan-hewan tersebut bertugas membajak ladang dan menginjak-injak bibit
ke dalam tanah. Lembu-lembu yang gemuk dikorbankan dalam ritual
persembahan dan kuda digunakan kegiatan militer.
Agama dan Kepercayaan
Sistem kepercayaan yang berkembang pada peradapan
Mesir kuno yang selanjutnya menjadi agama bangsa mesir kuno adalah
mereka percaya adanya Dewa. Mereka mengenal banyak dewa
(Politeisme). Terdapat lebih dari 2.000 nama-nama dewa di Mesir Kuno.
Beberapa gambar dari dewa dan dewi Mesir Kuno disimbolkan dengan tubuh
manusia dan kepala seekor burung atau binatang. Hewan dipilih untuk
mewakili kekuasaan dewa.
Bastet adalah Dewi Perlindungan
sukacita, kesenangan cinta, dan wanita hamil. Dalam mitologi Mesir,
kucing suci adalah reinkarnasi hewan dari Bast dewi atau Bastet. Dia adalah pelindung perempuan dan melahirkan, serta seorang dewi yang penuh kasih yang menikmati musik dan tari.
Anubis adalah Dewa yang membimbing orang mati ke
kehidupan berikutnya melalui pengadilan Osiris di Akherat. Dia-lah yang
tampak setelah proses mumifikasi.
Ra adalah Dewa Matahari. Ra adalah Dewa yang paling penting. Dia
adalah tuan dari semua dewa. Dia biasanya disimbolisasikan dalam bentuk
manusia dengan kepala elang, dimahkotai dengan lingkaran matahari
dikelilingi oleh seekor ular kobra suci.
Dewa-dewa disembah dalam sebuah
kuil yang dikelola oleh pendeta. Di bagian tengah kuil biasanya terdapat
patung dewa. Kuil tidak dijadikan tempat beribadah untuk publik, dan
hanya pada hari-hari tertentu saja patung di kuil itu dikeluarkan untuk
disembah oleh masyarakat. Masyarakat umum beribadah memuja patung
pribadi di rumah masing-masing, dilengkapi jimat yang dipercaya mampu
melindungi dari marabahaya. Dan Firaun dianggap sebagai pemimpin agama
dan pendeta tertinggi. Karena orang mesir kuno percaya bahwa Firaun
adalah manusia setengah dewa.
Mari kita belajar masa peradapan
masyarakat yang telah lampau bukan untuk terjebak dalam romantisme masa
lalu akan kebesaran peradapan Mesir yang memang luar biasa, tetapi yang
terpenting adalah mendapatkan hikmah dan inspirasi dari Bangsa Mesir
agar kita manusia di masa kini yang terus berkarya menciptakan
inovasi-inovasi untuk kemakmuran dan kesejahteraan manusia serta
keseimbangan dengan alam, lingkungan dan semesta.
Tidak ada komentar
Posting Komentar